Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk untuk Satu Variabel; Singkat Sederhana; SPSS

Artikel ini membahas tentang cara membahas uji normalitas Shapiro-Wilk dengan cara sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca. Uji Kolmogorov-Smirnov direkomendasikan untuk jumlah sampel kecil. Ditulis oleh Gilang Tri Prayogo Yusuf. Temukan informasi lengkap di sini!

SPSS

Gilang Tri Prayogo Yusuf, S.Psi., M.Psi.

6/17/20243 min read

Sitasi Artikel Ini:

Yusuf, G. T. P. (2024, June 17). Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk untuk Satu Variabel; Singkat Sederhana. Statistik Asik. https://statistikasik.com/cara-uji-normalitas-shapiro-wilk-untuk-satu-variabel-singkat-sederhana

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam analisis statistik parametrik, data berdistribusi normal adalah suatu keharusan sekaligus merupakan syarat mutlak yang harus terpenuhi. Jika didapati data tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis statistik non parametrik.

Salah satu cara untuk mendeteksi kenormalan sebuah data dapat dilakukan dengan teknik shapiro wilk. Uji shapiro wilk pada umumnya dipakai untuk sampel yang jumlahnya kecil (kurang dari 50 data); sementara, untuk jumlah sampel besar (lebih dari 50 data) maka uji normalitas menggunakan teknik kolmogorov smirnov (Mishra dkk., 2019).

Contoh Kasus Uji Normalitas Shapiro Wilk dalam Penelitian Psikologi

Pada contoh ini misalnya digunakan alat ukur memaafkan, kita akan menguji kenormalan data hasil skala ini pada 32 partisipan yang mengisi alat ukur ini. Data hasil dari skala memaafkan yang sudah ditotal semua jumlah butir itemnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Dasar pengambilan keputusannya adalah ; Jika nilai sig. > 0.05, maka data penelitian berdistribusi normal. Sementara jika nilai sig. < 0.05, maka data penelitian tidak berdistribusi normal.

Karena data dari hasil penelitian ini tidak berdistribusi normal, maka penulis tidak dapat menggunakan statistik parametrik. Alternatifnya adalah menggunakan statistik non-parametrik. Tetapi, jika data peneliti berdistribusi normal, maka hasil data ini dapat dilanjutkan ke statistik parametrik (tentu ada syarat & ketentuan yang berlaku juga hehehe).

Oke sederhananya seperti itu.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Sekian. Mudah kan.

Selanjutnya pindahkan semua data tadi ke SPSS hanya kolom total (untuk kolom partisipan tidak usah). Untuk kolom variabel view dapat disesuaikan diisi seperti ini :

Catatan: Tidak mutlak harus seperti ini, bisa disesuaikan dengan kondisi data & kebutuhan peneliti

Selanjutnya setelah dirasa sesuai peneliti dapat mengklik Analyze β†’ Descriptive Statistics β†’ Explore

Kemudian peneliti dapat untuk memindahkan variabel β€˜Total’ ke kolom dependent list

catatan: pilihan bisa disesuaikan tergantung kebutuhan penelti, disini tidak bersifat mutlak, penulis bertujuan membuat materi ini sesederhana mungkin agar mudah dipahami.

Setelah menjalankan program, akan terlihat tampilan output seperti ini dengan 3 tabel sebagai berikut, untuk uji normalitas saphiro wilk, Anda cukup melihat tabel Tests of Normality dan lihat ke nilai Sig. pada kolom Shapiro -Wilk.

Next klik Plots, lalu hanya centang pilihan Histogram & Normality plot with tests, lalu klik continue, dan klik OK untuk menjalankan program

Referensi:

Mishra, P., Pandey, C. M., Singh, U., Gupta, A., Sahu, C., & Keshri, A. (2019). Descriptive statistics and normality tests for statistical data. Annals of cardiac anaesthesia, 22(1), 67-72. https://doi.org/10.4103%2Faca.ACA_157_18